Terbaru




Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

BERANDA



Pelatihan Khatib Jumat Kerja Sama DPPAI UII Yogyakarta, KUA dan DMI Kapanewon Cangkringan


Pengantar

Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kapanewon Cangkringan menyelenggarakan Pelatihan Khatib Jumat Kapanewon Cangkringan di aula Kalurahan Argomulyo Sabtu, 29 Januari 2022.

Kepala KUA Cangkringan, A. Ghofur, SH., menyampaikan, Pelatihan Khatib Jumat ini terlaksana atas kerja sama antara DPPAI UII Yogyakarta dengan KUA dan DMI Kapanewon Cangkringan.

Kerja sama ini tidak hanya sebatas pelaksanaan pelatihan khatib Jumat kali ini, tetapi juga akan dilanjutkan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

Panewu Anom Kapanewon Cangkringan, Joko Susilo, SIP, dalam Kata Sambutannya menyampaikan, warga masyarakat Cangkringan patut bersyukur karena mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Khatib Jumat DPPAI UII Yogyakarta.

Dengan Pelatihan Khatib Jumat, diharapkan nantinya dapat tercipta khatib-khatib Jumat yang unggul. Para khatibnya dapat memberikan khutbah yang berdasar pada sumber dan ketentuan agama.

Pesan khutbahnya dapat tersampaikan secara baik. Jamaahnya menjadi adem, ayem, dan tenterem dalam menjalani kehidupan beragama.


Sambutan Wakil Rektor III UII

Wakil Rektor III UII Yogyakarta, Dr. Drs. Rohidin, SH., M.Ag., dalam pengarahannya menyampaikan, Pelatihan Khatib Jumat ini merupakan komitmen DPPAI UII Yogyakarta untuk menciptakan khatib Jumat yang berkualitas.

Hal itu karena era sekarang ini banyak khatib Jumat yang instan. Bacaan Alqurannya tidak tepat. Pesan khutbahnya tidak tersampaikan secara baik. Bahkan ada yang syarat dan rukun khutbah Jumatnya tidak terpenuhi.

Diharapkan dengan Pelatihan Khatib Jumat ini akan tercipta Khatib Jumat yang berkualitas. Materi khutbah yang disampaikan didasarkan pada ilmu. Syarat dan rukun khutbah Jumat terpenuhi.

Materi pesan khutbah yang disampaikan moderat. Visi khutbahnya, Islam menjunjung tinggi ke-Indonesiaan dan Indonesia menjunjung tinggi ke-Islaman

Pelatihan Khatib Jumat di Kapanewon Cangkringan ini mempunyai beberapa tujuan. Pertama: Mempererat ukhuwah Islamiyah antar jamaah masjid se-Kapanewon Cangkringan.

Kedua: Mencetak kader-kader khatib dan dai muda yang mampu menggugah semangat beribadah, sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang Islami. Ketiga: Mampu merefleksikan diri terhadap keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.

Keempat: Memberikan kesadaran akan kewajiban mempelajari Islam berdasarkan pemahaman yang benar, sebagai bekal dalam beramal dan berdakwah.


Dalam Pelatihan Khatib Jumat ini diberikan beberapa materi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Adab dan Fikih Khutbah

Materi Pertama: “Materi Adab dan Fikih Khutbah.”

Materi Pertama ini meliputi: (a) Adab-adab seputar khutbah; (b) Syarat khutbah; (c) Syarat sah khutbah; (d) Rukun khutbah; dan (e) Hal-hal yang membatalkan khutbah.

Materi pertama ini disampaikan oleh narasumber Dzulkifli Hadi Imawan, Lc., M.Kom.I., Ph.D. (Dai Yogyakarta dan Dosen Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dengan Moderator: Eko Mardiono, S.Ag., MSI (Ketua DMI Cangkringan).

Baca:  Materi Khutbah Jumat: Syarat, Rukun, dan Adabnya (Bahasa Arab dan Indonesia)

Teknik Komunikasi Dakwah

Materi Kedua: "Teknik Komunikasi Dakwah.”

Materi kedua ini meliputi: (a) Memahami Audiens; (b) Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami; (c) Penyampaian khutbah fokus dan tidak melebar; (d) Memanfaatkan waktu secara bijak; dan (e) Penyampaian khutbah tidak secara monoton.

Materi kedua ini disampaikan oleh narasumber dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S (Dai Yogyakarta, Dokter Spesialis Saraf, Dosen FK UII) dengan Moderator Widodo, S.Ag., MSI. (Penyuluh Agama Islam KUA Cangkringan).

Praktik Khutbah

Materi ketiga: “Praktik Khutbah”.

Praktik Khutbah Jumat ini dibimbing oleh narasumber KH Agus Mansur, ST., M.Eng. dengan Moderator Alkatitanji (DPPAI UII Yogyakarta)

Praktik Khutbah ini dilaksanakan dengan beberapa langkah. Pertama-tama Khatib naik mimbar khutbah, kemudian membaca basmalah dan mengucapkan salam. Khatib lalu duduk sejenak sembari adzan dikumandangkan.

Adzan selesai, khatib kemudian berdiri lagi untuk menyampaikan khutbah Jumat sesuai dengan rukun-rukunnya. Khatib mengakhiri khutbah pertama, kemudian duduk sejenak di antara dua khutbah.

Khatib lalu berdiri kembali untuk menyampaikan khutbah kedua. Khatib pun kemudian mengakhiri khutbah Jumat kedua dengan membaca doa untuk kaum muslimin.

Praktik Khutbah Jumat ini dipraktikkan oleh beberapa peserta pelatihan. Yang berpraktik ada yang sudah terbiasa berkhutbah Jumat di masjid tempat tinggalnya. Ada juga yang belum pernah berkhutbah Jumat.

Baca : Materi Tata Cara dan Syarat Khutbah Jumat

Ketua DMI Kapanewon Cangkringan, Eko Mardiono, S.Ag., MSI., menginformasikan, peserta Pelatihan Khatib Jumat sekarang ini memang diperuntukkan bagi khatib muda yang berasal dari pemuda/remaja masjid dan calon khatib Jumat serta beberapa khatib Jumat yang sudah berkhutbah Jumat di masjidnya.

Oleh karenanya, saat praktik berkhutbah kemampuan dan keterampilan peserta bervariasi. Ada yang sudah terampil, ada yang cukup terampil, dan ada juga yang baru pertama kali berkhutbah di saat pelatihan ini karena memang baru calon khatib.

Alhamdulillah, semua peserta bersemangat untuk belajar dan menimba ilmu serta bersemangat melaksanakan praktik menyampaikan khutbah Jumat.

Baca : Materi Naskah Khutbah Jumat DPPAI UII Yogyakarta

Demikian informasi Pelatihan Khatib Jumat kerja sama DPPAI UII Yogyakarta, KUA, dan DMI Kapanewon Cangkringan Kabupaten Sleman Sabtu, 27 Januari 2022 (Kha).

Naskah Khutbah Bahasa Jawa DPPAI UII Yogyakarta

Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyiapkan media dan rujukan penting untuk pengembangan dakwah di tengah-tengah masyarakat.

Salah satunya adalah Buku Mimbar Jum’at: Kumpulan Khutbah Jum’at Basa Jawi. Hadirnya buku ini sebagai salah satu upaya untuk memudahkan para dai dalam menyampaikan khutbah jum’at dengan bahasa Jawa.

Materi khutbahnya mencakup segala aspek kehidupan. Penulisnya para dosen Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), para akademisi, dan aktifis DPPAI UII yang berkompeten di bidangnya. Naskah Khutbahnya sebagaimana naskah di bawah ini.

Tata Cara dan Syarat Khutbah Jumat

Dalam kegiatan Pelatihan Khatib Jumat kerja sama DPPAI UII Yogyakarta, KUA, dan DMI Kapanewon Cangkringan diberikan sesi Praktik Berkhutbah Jumat.

Sesi Praktik Berkhutbah Jumat ini dipandu dan dibimbing oleh narasumber KH Agus Mansur, ST., M.Eng. (Da’i Yogyakarta dan Dosen Fakultas Teknik Industri).

Sebelum mulai praktik berkhutbah Jumat, terlebih dahulu disampaikan, sebelum naik ke atas mimbar, calon khatib sebaiknya mengenal ketentuan khutbah Jumat terlebih dahulu.

Perlu untuk diketahui, khutbah pada shalat Jumat masuk dalam bagian rukun shalat Jumat. Jadi khutbah Jumat ikut menentukan keabsahan shalat Jumat itu sendiri.

Ketentuan Khutbah Jumat sebagaimana narasi di bawah ini:

KHUTBAH JUMAT: Syarat, Rukun, dan Adabnya



Materi Pelatihan Khatib Jumat tentang Syarat, Rukun, dan Adab Khutbah Jumat ini disampaikan oleh narasumber Dzulkifli Hadi Imawan, Lc., M.Kom.I., Ph.D. (Dai Yogyakarta dan Dosen FIAI UII Yogyakarta).

Materi ini didasarkan pada Kitab نِهَايَةُ الزَّيْنِ فِى اِرْشَادِ الْمُبْتَدِءِيْنَ (Nihayatuz Zaini fi Irsyadil Mubtadi’in) susunan Syekh Imam an-Nawawi al-Bantani.

Teks naskah materi tentang Syarat, Rukun, dan Adab Khutbah Jumat yang berbahasa Arab ini setelah disampaikan dan dijelaskan oleh narasumber Dzulkifli Hadi Imawan, dicatat dalam bahasa Indonesia oleh moderator Eko Mardiono, S.Ag., MSI. (Ketua DMI Kapanewon Cangkringan).

Adapun materi tentang Syarat, Rukun, dan Adab Khutbah Jumat beserta catatan dalam bahasa Indonesia tersebut sebagaimana naskah di bawah ini:

Kerja Sama dengan DMI, BSI Tawarkan Solusi Keuangan Masjid


Pendahuluan

Bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bank Syariah Indonesia (BSI) memberikan sosialisasi pengelolaan keuangan masjid bagi para takmir masjid Kapanewon Cangkringan di Masjid Besar Al-Madina Kapanewon Cangkringan Jumat, 14 Januari 2022.

Para takmir masjid yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini sejumlah 50 (lima puluh) masjid yang berasal dari 5 (lima) kalurahan (Argomulyo, Wukirsari, Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo).

Karena peserta sosialisasi dibatasi 50 (lima puluh) takmir masjid, maka tidak semua takmir masjid di Kapanewon Cangkringan diundang.

Sambutan Ketua DMI Cangkringan

Ketua DMI Kapanewon Cangkringan, Eko Mardiono, S.Ag., MSI., mengucapkan terimakasih  dan mengapresiasi BSI yang menjadikan para takmir masjid di Kapanewon Cangkringan sebagai salah satu sasaran kegiatan sosialisasi ini.

Dalam manajemen kemasjidan, pengelolaan keuangan masjid memang merupakan hal pokok dalam pelaksanaan kegiatan kemasjidan, baik kegiatan bidang idaroh (administrasi), imaroh (kemakmuran) maupun riayah (bangunan, sarana, dan prasarana).

DMI mempunyai tagline, “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid”. Artinya jamaah harus memakmurkan masjid dan masjid pun juga harus memakmurkan jamaahnya.

Supaya masjid dapat memakmurkan jamaahnya, keuangan masjidnya pun harus dikelola secara baik.

Sambutan Panewu Cangkringan

Panewu Cangkringan, Joko Sumarsono, AP, M.Si., dalam Kata Sambutannya menyampaikan, kerja sama antara DMI dan BSI dalam pengelolaan keuangan masjid adalah satu hal yang sangat positif.

Keuangan masjidnya pun dapat dikelola secara baik dan benar serta sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era masa kini.

Panewu Cangkringan ini juga menyampaikan, di awal tahun 2022 ini akan diselenggarakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Musrenbang itu dilaksanakan mulai dari tingkat Kalurahan, Kapanewon, sampai Kabupaten.

Para takmir masjid dapat mengusulkan rencana kegiatan kemasjidan beserta rencana anggarannya ke Kalurahannya masing-masing.

Dengan demikian, diharapkan kegiatan kemasjidan dapat masuk ke dalam Rencana Kerja Pembangunan (RKP) dan Rencana Pendapatan dan Belanja Kalurahan (RABPKal).

Solusi Keuangan Masjid oleh BSI

Tim sosialisasi keuangan masjid BSI mengawali penjelasannya dengan menyampaikan informasi, bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan gabungan dari 3 (tiga) bank, yaitu BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Mandiri Syariah.

Sekarang ini BSI sudah menandatangani Nota Kesepahaman dengan DMI. BSI dan DMI akan bersinergi dalam mengoptimalkan peran masjid dalam penguatan ekonomi masyarakat.

Sebagai langkah awal, BSI dan DMI akan mengimplementasikan layanan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi zakat, infak, shadaqah, dan aktivitas keuangan lainnya untuk masjid.

Melalui kerja sama ini, BSI akan menyediakan layanan untuk masjid-masjid di bawah naungan DMI berupa layanan QRIS guna mempermudah penerimaan Kas dan ZISWAF (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) dari jamaah secara cashless.

Takmir masjid dapat menyimpan uang kasnya ke rekening BSI dengan 2 (dua) pilihan jenis tabungan.

Pertama:Tabungan Easy Wadiah. Yaitu tabungan Rupiah dengan akad Wadiah Yad Dhamanah, menggunakan skema titipan tanpa bagi hasil.

Tabungan Easy Wadiah ini sangat bermanfaat karena: (1) Bebas biaya administrasi bulanan; (2) Kemudahan transaksi dengan BSI Net; (3) Bebas setoran awal dan saldo mengendap.

Kedua: BSI Giro Wadiah/Mudharabah. Yaitu sarana penyimpanan dana untuk kemudahan transaksi berakad Wadiah Yad Dhamanah (skema titipan)/Mudharabah Mutlaqah (skema bagi hasil).

Giro Wadiah/Mudharabah ini sangat bermanfaat karena: (1) Online di seluruh outlet Bank Syariah Indonesia; (2) Kemudahan transaksi menggunakan cek atau Bilyet Giro dan layanan BSI Net; (3)Pengiriman account statement setiap awal bulan; (4) Ringan setoran awal Rp. 100.000,-

Pertanyaan Takmir Masjid

Ada beberapa tanggapan dan pertanyaan para takmir masjid. Di antaranya takmir masjid menanyakan di mana lokasi BSI yang dekat dengan wilayah Kapanewon Cangkringan.

Menurut salah satu takmir masjid, apabila lokasinya terlalu jauh maka cukup repot jika akan menabung uang kas takmir masjid ke rekening BSI.

Pertanyaannya, apakah ada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) BSI yang dapat tarik dan setor uang tunai? Jika ada, di manakah lokasi ATM BSI yang dekat dengan wilayah Cangkringan?

Hal itu ditanyakan karena apabila takmir masjid akan setor atau menabung uang non tunai lewat handphone (HP), bukankah uang yang akan disetor itu terlebih dahulu harus dimasukkan ke rekening yang dapat ditransfer melalui HP?

Terhadap pertanyaan di atas, Tim Sosialisasi BSI menjawab, KCP (Kantor Cabang Pembantu) BSI yang dekat dengan wilayah Cangkringan adalah KCP BSI di Kampus Terpadu UII (Universitas Islam Indonesia) Jalan Kaliurang Km 14,5 Umbulmartani, Ngemplak, Sleman.

Sedangkan bagi takmir masjid yang sudah mempunyai tabungan di rekening bank  yang sudah mengaktifkan layanan mobil bankingnya, maka setorannya dapat dilakukan melalui QRIS (Quick Response Indonesia Standard) atau transfer antar rekening bank. Yaitu tranfer uang melalui rekening bank tertentu yang telah dimiliki ke rekening BSI.

Demikian informasi sosialisasi pengelolaan keuangan masjid oleh BSI kerja sama dengan DMI di Masjid Besar Al-Madina Kapanewon Cangkirngan Kabupaten Sleman. (Kha)

Undangan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Masjid oleh BSI bagi Takmir Masjid

Surat Undangan selengkapnya sebagaimana Surat Undangan di bawah ini: